Kamis, 21 Juni 2012

Apa yang dilakukan jika mengidap HIV / AIDS?

Apa yang harus dilakukan jika positif HIV / AIDS?

Jangan panik, atau kuatir yang berlebihan. Terkena HIV bukan berarti anda akan segera meninggal. Banyak kasus dimana pengidap HIV hidup lama bahkan memasuki jenjang pernikahan dan memiliki anak-anak yang sehat jika anda memperoleh pengobatan atau therapy yang tepat sejak dini. Apabila anda mengetahui mengidap HIV sejak awal, tinggalkan berlama-lama marah, kecewa atau meratap. Segera miliki hati yang besar dan bersyukurlah, karena sebenarnya dengan mengetahui lebih awal Anda dapat segera menyikapi diri dengan mengumpulkan data dan informasi sejak dini, salah satunya mengumpulkan informasi dan menentukan pilihan therapy yang cocok untuk anda tanpa perlu menunggu hingga berubah menjadi status AIDS. Sehingga anda dapat memulai pengobatan yang tepat bagi HIV. Yang artinya peluang anda untuk hidup sehat, dapat bekerja atau berkarier seperti orang normal akan menjadi jauh lebih besar. Status HIV sifatnya rahasia bagi orang lain, kecuali diri anda sendiri, dokter yang merawat, atau konselor anda. Penderitalah yang menentukan jika ingin ada orang lain mengetahui status HIV anda (termasuk keluarga). Maka anda harus benar-benar yakin bahwa orang yang akan anda beritahu dapat dipercaya.
Hal yang dapat membantu adalah jika anda dapat berbicara terlebih dahulu dengan seseorang yang anda tahu dapat mendukung anda tidak peduli apakah orang tersebut keluarga, saudara atau teman, sampai kita merasa cukup nyaman membagi raha-sia dengan orang yang lainnya. Orang yang penting untuk diberitahu adalah pasangan (jika anda sudah memiliki pasangan), karena hal ini ada hubungannya dengan dia juga.
Mulailah membangun diri sendiri untuk berkeinginan hidup sehat, dan pikirkanlah bahwa apapun pe-nyakit Anda, tidak ada yang dapat menghentikan Anda untuk memperoleh hak anda untuk menjadi sehat dan bahagia. Jika anda sudah berada dalam treatment yang baik ,  Anda bisa berkarier Anda bahkan bisa memiliki pernikahan dan anak yang sehat dalam penanganan therapy yang aman dan tepat yang anda pilih (walaupun 30% kemungkinan anak dari keturunan penderita HIV akan juga sudah ter-jangkit HIV ketika lahir, namun HIV bukan berarti kematian, yang perlu anda benar-benar usahakan adalah berusaha hidup sehat selama mungkin dengan treatment yang tepat pilihan anda. Miliki pandangan hidup yang positif. Jika kita sering mendengar bahwa “HIV/AIDS tidak ada obatnya”, Segera tinggalkan pikiran dan kata-kata itu jika itu menghancurkan harapan dalam hati Anda. Katakan pada diri anda “HIV/AIDS sudah dapat diobati dan saya bisa hidup sehat, bahwa hidup sehat adalah hak saya dan hak bagi setiap orang yang mengusahakannya”. Setelah mengetahui terinfeksi HIV kita tidak boleh kehilangan martabat sebagai manusia. Banggalah terhadap diri kita atas segala usaha menghadapi hidup sebaik kemampuan manusia sehat yang tanpa HIV.
Sayangilah diri sendiri dan tidak perlu membesar-besarkan rasa malu, atau rasa bersalah jika hal-hal tersebut mengikat langkah hidup untuk mem-peroleh informasi tentang pengobatan HIV. Khususnya informasi mengenai pilihan pengo-batan HIV secara herbal, karena herbal tetap akan lebih baik, terutama herbal yang tanpa efek samping. Terinfeksi HIV bukan berarti kita lebih hina dari pada orang dengan penyakit yang lain. Semua berasal dari pikiran kita, jadi amat sangat penting bagi seorang dengan HIV: “jagalah pikiran kita dari perkataan buruk orang lain yang ingin di suntikan pada kita, bahwa kita akan segera mati atau tidak ada harapan lagi, buang segera kata-kata itu, dan segera lupakan detik yang sama, supaya kita dapat tetap fokus untuk dapat sehat dan menjaga bathin kita tetap ringan menghadapi cobaan sebesar gunung pun”. Memang pada kasus HIV yang terlambat, atau tidak ditangani, atau tidak memperoleh therapy yang sesuai pada waktunya dapat menjadi AIDS periode perubahan seorang dengan HIV menjadi AIDS tergantung pada daya tahan tubuh masing-masing individu. Dan daya tahan tubuh erat sekali berhubungan dengan suasana hati yang gembira.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar