Rasa puas terhadap kehidupan adalah kunci kebahagiaan. Tapi bagaimana caranya supaya Anda bisa mencapainya?
Dr. Saher Mahmod Amen – profesor ilmu jiwa di Fakultas Tarbiyah, Universitas Helwan – menjawab pertanyaan tersebut dengan menjelaskan bahwa rasa puas seorang wanita terhadap kehidupan membuat dia mampu mengatasi tekanan-tekanan, krisis dan problema yang muncul. Rasa puas ini juga bisa membangkitkan kemauan dan meningkatkan kemampuannya dalam menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi; dia tidak menyerah atau lari dari masalah.
Dr. Saher mengungkapkan beberapa langkah untuk mencapai bahagia ini antara lain:
1. menjaga kesehatan,
2. melakukan bakti sosial,
3. optimis,
4. melakukan pekerjaan yang bermanfaat,
5. interaksi sosial yang mantap, dan
6. iman dan agama yang kuat.
Lebih rincinya, beliau menjelaskan bahwa penelitian-penelitian ilmiyah modern mengungkapkan bahwa sebuah pekerjaan – di samping sebagai sumber datangnya rezeki – mempunyai pengaruh positif terhadap kesehatan rohani dan fisik seorang wanita.
Ada pun interaksi sosial yang mantap masuk dalam kategori pemicu yang kuat terhadap munculnya perasaan puas terhadap kehidupan. Sebab keberadaan teman-teman dan interaksi yang mantap dengan mereka akan memberikan peluang bagi perempuan untuk menurunkan emosi yang disebabkan oleh tekanan hidup.
Sedangkan bakti sosial di tengah-tengah orang yang membutuhkan akan membuat pelakunya merasakan kedamaian jiwa.
Sementara kesehatan yang baik merupakan unsur yang paling penting untuk memunculkan perasaan puas tadi. Kesehatan ini sangat berkaitan erat dengan kebahagiaan.
Tentang optimisme dan pesimisme beliau menjelaskan bahwa keduanya menunjukkan kepribadian seseorang. Sifat ini mempengaruhi perasaan puas terhadap hidup. Optimisme maksudnya melihat ke depan dengan rasa senang (percaya diri). Ini membuat seseorang memprediksikan yang lebih bagus, menunggu kejadian yang baik dan menatap ke arah kesuksesan.
Ada pun pesimisme akan menjadikan seseorang selalu menunggu yang paling buruk, memprediksikan kegagalan, kejelekan dan putus harapan.
Dengan demikian, optimisme membantu menguatkan diri, meningkatkan kemampuan wanita dalam menghadapi tekanan hidup, membantu tugas dan pekerjaan, serta membantu untuk berorientasi dengan kondisi-kondisi yang menekan. Sebabnya: orang optimis memakai "strategi pemusatan masalah".
Sementara orang pesimis tidak mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan masalah, sebab dia memakai "strategi pemusatan emosi negative", tidak percaya, perasaan bersalah secara terus-menerus, selanjutnya mundur dari masalah yang dihadapi. Dan inilah yang membuatnya tertekan dan tidak merasakan keridoan terhadap kehidupan.
Terakhir, Dr. Saher mengatakan bahwa kekuatan iman merupakan salah satu faktor paling penting yang membuat perasaan rido terhadap kehidupan dan keserasian hidup. Sebab iman dan agama yang kuat merupakan salah satu kebutuhan yang paling memuaskan manusia, melahirkan ketenangan dan perasaan puas dan pentingnya arti kehidupan – lebih-lebih di saat terjadi krisis.
Pada kesimpulannya manusia hanya bisa berusaha semampu mungkin, lalu menyerahkan urusannya kepada Allah SWT, tanpa merasa cemas dan takut.
stem cell indonesia
sumber: anakdanwanita.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar